Penjara Hidup
DAY 1181 OF 0

Seringkali kita sudah bertindak dengan penuh hati-hati, namun masih saja bisa jatuh atau mengalami masalah. Apakah Anda pernah mengalaminya? Lalu, apa yang Anda rasakan? Bagaimana respon Anda? Menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau kecewa dengan Tuhan?

Ada sebuah cerita tentang seekor burung yang kakinya selalu diikat agar tidak terbang. Setelah sekian lama diikat, burung itu mulai berpikir bahwa ia memang tidak bisa terbang. Ketika ikatan kakinya dilepas, burung itu pun tidak terbang, karena ia telah ditawan oleh pikirannya sendiri bahwa dia tidak bisa terbang.

Sama halnya dengan kita. Ketika kita dibelenggu dengan pikiran bahwa kita tidak bisa sukses, tidak ada jalan keluar, tidak bisa sembuh, maka seperti burung tersebut, kita akan pasif atau tidak melakukan tindakan apa pun. Kita akan lupa bahwa kita mempunyai Tuhan yang sanggup membebaskan dan memerdekakan hidup kita.

Keadaan yang sama juga dialami oleh Paulus dan Silas. Dalam perjalanan melayani Tuhan, mereka justru mengalami siksaan, dipasung, dan dipenjara.

Sangat mudah bagi Paulus dan Silas untuk marah, atau bahkan menyalahkan Tuhan. Namun, apa yang menjadi respon hati mereka? "Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah".

Ya benar, daripada marah, mengeluh, menggerutu, mereka malah memuji Tuhan! Dan apa yang terjadi kemudian? Tuhan melepaskan mereka dari "belenggu" dan memberikan sukacita melalui pertobatan kepala penjara.

Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita alami sifatnya sementara, termasuk masalah kita. Percayalah, Tuhan akan memulihkan kita, jika kita mau merendahkan hati dan senantiasa menaikkan puji-pujian kepada Tuhan.

Jangan ijinkan situasi "memenjarakan" hidup kita. Buka mata dan telinga rohani kita untuk menerima tuntunan dari Tuhan. Ijinkan Dia memerdekakan pikiran kita dan melakukan banyak hal baru dan ajaib dalam hidup kita!