Ketika berada di persimpangan jalan, di saat kita tidak tahu dan bingung harus memilih jalan mana yang harus kita tempuh, terkadang kita mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya pada Tuhan.

Alkitab menulis, "Siapakah orang yang takut akan Tuhan? Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya."

Di tahun kebangunan yang baru ini, mari kita belajar takut akan Tuhan, menghormati kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Dikatakan oleh Amsal bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Mengapa demikian?

Karena orang yang takut akan Tuhan, akan mendapatkan sebuah tuntunan khusus dari Allah!

Seperti apakah seorang yang takut akan Tuhan? Saya pernah mendengar sebuah lontaran anggota keluarga saya: "Saya tidak tahu ini benar atau salah (di mata Tuhan), tapi daripada salah, saya lebih baik tidak lakukan, nanti efeknya tidak worth it/setimpal".

Kata-kata tersebut memberikan gambaran tentang salah satu bagian dari takut akan Tuhan yaitu hormat dan ketaatan.

Sudahkah kita takut akan Tuhan, ataukah kita menganggap enteng kasih karunia dan kebesaran-Nya dalam keseharian kita? Apakah kita masih menaruh rasa hormat yang begitu tinggi kepada Tuhan? Apakah kita menaruh perhatian penuh saat Firman Tuhan disampaikan atau saat membaca Alkitab secara pribadi?

Orang yang takut akan Tuhan akan menaruh perhatian penuh kepada Firman Tuhan. sama seperti ketika titah raja disampaikan maka seluruh rakyatnya akan berlutut dan menaruh perhatian penuh kepada titah raja tersebut.

Ingatlah bahwa Tuhan adalah Raja di atas segala raja yang berdaulat atas hidup kita. Taruh perhatian penuh saat Tuhan berbicara karena dari firman-Nya kita mendapat tuntunan yang baru.