Memulai dengan tempayan
DAY 1150 OF 0

Pada hari ini, renungkanlah sejenak, apa yang jadi visi hidup anda?

Kita mungkin mendambakan keluarga yang bahagia, dream job, atau memiliki usaha sendiri.

Marilah kita renungkan visi tersebut dengan perspektif sorgawi melalui kejadian perkawinan Kanna.

Yesus, Maria, dan murid-murid Yesus diundang pada perkawinan di Kana, Galilea, dan tuan rumah kehabisan anggur. Tuhan Yesus mengadakan mujizat itu tidak dengan cara fenomenal seperti membuat air terjun anggur, atau tiba-tiba mengisi gelas setiap pengunjung.

Tuhan Yesus mengadakan mujizat itu dengan cara yang sederhana, dimulai dengan tempayan-tempayan air dan air yang disiapkan tuan rumah untuk cuci tangan sebelum makan menurut tradisi Yahudi. Air dalam tempayan itulah yang akhirnya Tuhan Yesus ubah menjadi anggur yang baik.

Langkah awal dari sebuah terobosan dan mujizat Ilahi seringkali tidak jauh dari apa yang kita sudah usahakan dan yang ada di sekeliling kita.

Jika kita mendambakan keluarga bahagia, kita bisa mulai dengan memperhatikan dan mengasihi pasangan kita. Jika mendambakan dream job, kita bisa mulai dengan menyiapkan diri untuk kualifikasi dream job tersebut seperti memiliki karakter yang baik, menjadi tuan rumah yang sigap menyediakan tempayan-tempayan air untuk tamu yang datang.

Jika ingin memiliki usaha sendiri, mulai asah kemampuan dan jeli melihat peluang bisnis. Semuanya dimulai dengan langkah-langkah yang kelihatannya sederhana, dan kita akan melihat Tuhan menuntun dengan terobosan-terobosan Ilahi.