Pernakah kita mengalami sebuah masalah, dan kita terus berdoa minta pertolongan Tuhan, tapi jawaban tidak kunjung datang?

Seringkali kita sebagai orang Kristen, hanya menunggu intervensi Tuhan, menunggu hikmat dan ide dari Tuhan, dengan cara duduk diam berdoa dan tidak berusaha.

Ide dan terobosan muncul di saat ada langkah iman untuk melakukan! Berserah bukan berarti diam, dan "do nothing". Mari kita pelajari bagaimana langkah iman menghasilkan kreativitas dan terobosan dalam pernikahan di Kana.

Pada pernikahan di Kana, Tuhan Yesus memerintahkan para pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air, lalu memerintahkan pelayan tersebut untuk mencedoknya dan membawanya pada tuan rumah. Bayangkan jika kita berada dalam posisi pelayan tersebut!

Tidak tertulis sebelumnya bahwa Yesus sudah memberitahukan air akan berubah jadi anggur, dan ia tahu bahwa ia membawa air ke tuan rumahnya.

Sangat manusiawi jika dia menolak bertindak karena takut dimarahi tuannya, lalu memilih untuk menunggu saja sampai mereka kehabisan anggur.

Tapi jika pelayan itu memutuskan untuk menunggu, tidak akan ada yang berubah dalam kehidupannya, dan pastinya anggur itu akhirnya akan habis juga.

Kreativitas dan terobosan seringkali dimulai dengan melakukan, bukan menunggu. Marilah kita belajar melakukan dengan iman seperti pelayan-pelayan dalam pernikahan Kana ini!

Sebaik apapun ide yang kita punya tidak akan ada gunanya kalau kita tidak mulai melakukannya.

Jangan kecil hati saat memulai dengan sesuatu yang kecil. Karena permulaan kecil bisa menghasilkan dampak yang besar.

Memang benar dalam kehidupan kita harus punya pertimbangan yang matang tetapi jangan sampai pertimbangan kita justru membuat kita tidak melakukan apa-apa.

Lebih baik berani mencoba lalu gagal dan kemudian belajar dari kesalahan tersebut daripada duduk diam dan tidak melakukan apa-apa.

Beranilah melangkah! Jangan takut gagal, karena kegagalan bukanlah sesuatu yang buruk jika dibandingkan dengan "berpangku tangan" dan tidak melakukan apa-apa.