Rindu Mengenal-Nya Lebih Lagi
DAY 1118 OF 0

Setiap dari kita pasti pernah bertemu dengan seseorang yang hidupnya berbeda dengan orang kebanyakan, menjalankan firman Tuhan dengan teguh dan kasihnya begitu tulus, benar-benar mencerminkan kehidupan yang intim dengan Tuhan. Mungkin terbesit dalam pikiran kita, bagaimana caranya bisa memiliki hidup seperti itu? Apakah ada peraturan atau kondisi tertentu yang harus kita penuhi?

Kehidupan Paulus berubah total sejak berjumpa dengan Yesus Kristus. Ia yang dulunya adalah musuh bagi pengikut Kristus, kini menjadi pelayan Allah yang radikal. Bahkan Ia sanggup menjaga kesetiaanya mengikut Yesus Kristus sampai akhir hidupnya. Apa rahasianya?

Kita bisa mengenal Yesus Kristus karena Allah yang mengaruniakan pengenalan akan Yesus Kristus sehingga kita tahu bahwa Yesus Kristus itu adalah Anak Allah yang telah menjadi manusia, mati di salib untuk dosa manusia, bangkit dari kematian dan sekarang berkuasa di sorga dan di bumi.

Lalu, apakah proses pengenalan kita sudah selesai sampai di situ? Tidak.

Paulus dalam Filipi 3 mengatakan, ia terus mengejar pengenalan akan Allah. "Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan dalam penderitaan-Nya" (ayat 10-11).

Mengenal Allah adalah proses yang harus dikerjakan seumur hidup. Mengenal bukan secara teori atau pengetahuan, tetapi membangun keintiman dengan Allah supaya kehidupan kita selaras dengan kehendak-Nya.

Perhatikan kata Paulus, "Yang kukehendaki..". Ternyata pengenalan akan Kristus dimulai dengan keinginan yang dalam, di mana kita betul-betul haus dan lapar untuk mengenal Allah. Maka sesuai janji Allah, "Barangsiapa haus, ia akan dipuaskan".

Jika kita merasa sudah mengenal Tuhan dengan sempurna maka kita tidak akan mempunyai keinginan lagi untuk mengenal-Nya. Akibatnya kita akan berhenti untuk bertumbuh dalam mengenal Allah. Kita tidak lagi peka mendengar tuntunan-Nya. Kita akan mudah salah langkah, kecewa, dan tidak mendapat bagian dalam penggenapan janji-janji-Nya.

Siapkan hati Anda untuk lapar dan haus untuk mengenal Allah lebih lagi, supaya kita pada akhirnya "dipuaskan" oleh Allah sendiri dan mengalami hidup yang berkemenangan.