Tuhan di dalam badai
DAY 1118 OF 0

Berapa banyak dari kita pernah mengalami kehilangan, atau kejadian pahit yang kita tidak pernah mendapatkan jawaban mengapa hal itu terjadi?

Ayub adalah seorang hamba Tuhan yang saleh, dan disebut "tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah". Meskipun demikian, kita tahu bahwa Tuhan mengijinkan pencobaan hebat terjadi dalam hidup Ayub, di mana ia kehilangan segala-galanya dalam waktu yang sekejap.

Ayub-pun bertanya-tanya dan mengeluh pada Allah.

Ayub dengan keterbatasan manusia tidak dapat memahami rencana Allah, hingga akhirnya Allah muncul dalam angin topan dan menyatakan keajaiban-Nya pada Ayub.

Allah tidak pernah menjelaskan apa tujuan dari kejadian yang menimpa Ayub karena Allah tidak membutuhkan pembelaan, tapi Ia menunjukkan betapa terbatasnya pengetahuan dan kekuatan manusia.

Demikian juga, terkadang kita tidak selalu dapat mengerti mengapa sesuatu terjadi dalam hidup kita. Tapi kita bisa belajar dari kehidupan Ayub.

Orang yang saleh pun bisa mengalami ujian yang sangat berat, dan tidak pernah mendapatkan jawaban tentang mengapa semuanya itu terjadi.

Tapi lewat pencobaan berat tersebut, Ayub mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga dari semua harta yang dia miliki: pengenalan akan Allah.

Setelah pertemuannya dengan Allah, dan sebelum hidup Ayub dipulihkan bahkan lebih dari sebelumnya, Ayub menyatakan pada Tuhan: "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau."

Jika hari ini Anda sedang menghadapi percobaan berat, ketahuilah bahwa melalui permasalahan tersebut, kita dapat mengenal Allah seperti yang Ayub kenal. Allah di dalam badai itu adalah Allah yang sama, yang setia menemani kita dalam kondisi apa pun, dan sanggup memulihkan hidup kita.