Kasih mula-mula
DAY 1118 OF 0

Tuhan berkenan kepada mereka yang giat bekerja di ladang Tuhan, tapi yang dilakukan dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Dia. Kita bisa saja jatuh dalam rutinitas tanpa menyadarinya. Oleh karena itu, kita harus interospeksi diri, setiap hari dengan membaca dan merenungkan firman Tuhan.

Bagaimana mungkin kita bisa melayani dengan gigih tanpa kasih? Banyak orang bekerja dengan rajin bukan karena kasih, tapi terbentuk karena kebiasaan atau hobi. Apakah hobi bukan kasih? Hobi fokusnya adalah apda diri, sedangkan kasih fokusnya kepada orang lain atau dalam hal ini adalah Allah.

Manusia saja bisa merasakan, apakah seseorang melakukan sesuatu untuknya karena kesungguhan atau hanya karena rutinitas/kebiasaan, apalagi Tuhan. Dan kita tahu bersama, adalah tidak enak menerima sesuatu, yang mungkin berharga, tapi diberikan dengan asal atau tidak tulus.

Melalui ayat di atas, Tuhan mengingatkan kita, untuk melihat ke kedalaman hati kita masing-masing. Kita mungkin merasa hubungan dengan Tuhan baik-baik saja, tidak berbuat sesuatu yang jahat, rajin ke gereja dan CG, bahkan rajin melayani Tuhan. Tapi apakah kita masih memiliki kasih mula-mula kepada Tuhan? Apakah hati kita terasa hampa?

Jemaat di Efesus juga selalu bertekun dalam ibadah dan menjauhi yang jahat, tapi Tuhan mencela mereka. Jadikan ini pengingat kita, bahwa Tuhan rindu melihat kita mengasihi-Nya dengan sepenuh hati melampaui segala aktivitas kebaikan yang kita lakukan.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan dan jagalah kasih mula-mula itu tetap "menyala" bagi Tuhan!