Ayat hari ini diambil dari doa ucapan berkat yang diperintahkan Tuhan kepada para imam (Harun dan keturunannya) untuk memberkati bangsa Israel. Sungguh doa yang penuh ucapan berkat.

Dari ayat ini kita tahu bahwa Allah selalu rindu memberkati kita, memberi kasih karunia kepada umat-Nya.

Saat membaca ayat-ayat ini, percayalah, Allah sudah memberkati kita. Kalau kita adalah umat yang takut akan Tuhan maka kita adalah orang yang sudah diberkati. Kasih karunia dan kemurahan selalu tersedia dalam hidup kita.

Salah satu perkataan berkat mengatakan, "Allah menghadapkan wajah-Nya kepadamu".

Hal ini melambangkan perkenanan Tuhan. Ketika Allah menghadapkan wajah-Nya itu berarti Allah berkenan kepada kita. Bukankah itu berkat terbaik yang bisa kita nikmati dan alami? Allah pencipta kita berkenan dengan kehidupan kita.

Ironis kalau kita menginginkan berkat-berkat-Nya lebih dari perkenanan-Nya. Sebagai manusia tentu kita akan dengan sukacita memberi apa yang kita miliki kepada seseorang yang kita sukai. Kalau kita sudah berkenan kepada seseorang pasti kita selalu ingin memberi yang terbaik untuk orang tersebut. Jika kita ingin mengalami berkat Tuhan lebih lagi maka yang perlu kita kejar bukan berkat-Nya melainkan bagaiman hidup kita berkenan kepada-Nya.

Bagaimana memiliki hidup berkenan kepada Tuhan? Dengan taat melakukan kehendak Tuhan atau menjadi pelaku firman. Ini berarti kita harus menjaga hidup tidak tercela dan bergaul karib dengan Tuhan. Tidak mau berkompromi dengan cara hidup dunia yang salah. Kejar perkenanan-Nya maka berkat Tuhan akan tercurah buat hidup kita.