Abraham menerima janji Allah yang kelihatan mustahil untuk digenapi secara manusia.

Abraham dan Sara sudah tidak mungkin untuk mempunyai anak. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa Abraham tetap mempercayai janji Allah sekalipun tidak ada dasar untuk berharap.

Abraham tidak menemukan alasan yang kuat untuk tetap percaya bahwa dia akan mempunyai seorang anak secara jasmani. Satu-satunya alasan Abraham tetap percaya adalah karena Abraham mengenal Allah secara pribadi.

Abraham percaya bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Kalau Tuhan berjanji kepada Anda dan hari ini kenyataannya bertolak belakang dengan janji-Nya. Tetap tanggapi dengan hati yang benar. Tanggapi janji-Nya dengan kepercayaan penuh bahwa Allah sanggup dan mampu menggenapi janji-Nya.

Ketika Allah berjanji jangan menaggapi dengan ketidakpercayaan dan sikap pesimis. Jangan seperti 10 pengintai dan orang Israel yang tidak percaya bahwa Allah sanggup membawa mereka menduduki tanah kanaan.

Sepuluh pengintai memang melihat penduduk Kanaan besar dan kuat. Mereka membandingkan diri mereka dengan penduduk Kanaan. Memang benar penduduk Kanaan adalah orang-orang yang kuat dan besar juga pandai berperang, tetapi mereka lupa bahwa mereka mempunyai Allah yang besar dan siap memberikan kemenangan bagi mereka.

Karena 10 pengintai dan orang Israel salah menanggapi janji Allah maka mereka tidak menikmati penggenapan janji-Nya. Tanggapi janji-Nya dengan kepercayaan penuh. Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap -berharaplah. Sekalipun tidak ada dasar untuk percaya - percayalah!