Kemarin kita sama-sama belajar bahwa kita telah menyandang identitas baru sebagai anggota Kerajaan Allah. Tentunya hidup kita harus berpadanan dengan identitas mulia itu. Rasul Paulus menegaskan agar kita "Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah". Seperti apa sih hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah? Penuh amarah, kepahitan, kecemaran, keserakahan, sombong, bebal, tidak mau mengampuni, tidak jujur, perkataan dan pikiran yang sia-sia, tunduk pada perbuatan dosa, serta penuh berbagai hawa nafsu yang menyesatkan.

Sekarang mari periksa diri kita. Adakah bagian tertentu dalam hidup kita yang masih seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah? Ini bukan hanya tentang "cara hidup" tetapi tentang roh dan pikiran yang diubahkan oleh Kristus. Jika roh dan pikiran kita telah dibarui, maka prinsip-prinsip kita pun akan semakin diselaraskan dengan Tuhan dan tidak lagi memiliki pola pikir yang sama dengan dunia ini.

Kuncinya adalah dengan terus belajar mengenal Kristus. Mengenal Kristus itu sebuah process dan progress. Butuh waktu, ketekunan, dan keseriusan untuk terus membangun keintiman dengan Kristus dalam doa dan firman, seumur hidup kita. Hanya dalam persekutuan dengan Kristus kita akan terus diubah menjadi semakin serupa dengan Dia. Cara berpikir, nilai-nilai, sikap hati, dan kehendak kita akan semakin diselaraskan dengan firman Allah. Dengan demikian kita dimampukan untuk hidup sebagai manusia baru sesuai kehendak Allah, dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.