Mengendalikan Daging
DAY 907 OF 0

Suatu kali di taman Getsemani, Yesus sedang bergumul untuk menghadapi penyaliban-Nya. Pada saat genting itu Dia mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes, yang sayangnya justru tertidur pada saat mereka seharusnya berdoa. Malam itu Yesus berkata kepada Petrus untuk berjaga-jaga dan berdoa supaya tidak jatuh ke dalam pencobaan, sebab roh memang penurut, tetapi daging lemah.

"Daging lemah" bukanlah alasan untuk memaklumi ketidakmampuan kita dalam menaati Allah. Sebaliknya, justru karena "roh memang penurut tetapi daging lemah" maka kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk menundukkan kedagingan. Kecenderungan daging kita yang memberontak dan menjauh dari Allah harus dikendalikan dengan disiplin rohani, yaitu dengan berjaga-jaga dan berdoa.

Berjaga-jaga adalah sebuah sikap batin yang selalu waspada dan bersiap untuk apa yang akan terjadi. Berjaga-jaga dan berdoa merupakan satu kesatuan, sebab kita tak mungkin berjaga tanpa berdoa. Petrus yang malam itu tidak berjaga-jaga dan tidak berdoa, akhirnya jatuh dalam pencobaan dengan menyangkal Yesus sampai tiga kali.

Saudaraku, pencobaan bisa datang kapan saja, dalam bentuk apa saja. Itu sebabnya kita harus selalu waspada dan bersiap sedia dengan cara konsisten membangun gaya hidup berdoa. Terapkan disiplin rohani dengan serius. Saat kita paling tidak ingin atau paling sulit berdoa justru merupakan waktu yang paling tepat untuk berdoa. Dengan demikian kedagingan kita dikendalikan dan dilatih untuk taat, sehingga kita tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan.