Memperhatikan Kepentingan bersama
DAY 877 OF 0

Sikap yang seringkali menjadi pemicu pertengkaran atau perselisihan dalam komunitas – termasuk dalam keluarga – adalah sikap mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan orang lain. Tuhan tidak melarang kita memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi janganlah kita mengabaikan apalagi mengorbankan kepentingan orang lain hanya demi kepentingan kita sendiri.

Firman Tuhan hari ini mendorong kita untuk dengan rendah hati menganggap orang lain lebih utama daripada diri kita sendiri. Teladan sempurna untuk kerendahan hati ialah Tuhan Yesus. Dia datang untuk melayani dan menyerahkan diri-Nya demi menyelamatkan kita. Jika Tuhan kita yang mulia rela merendahkan diri-Nya demi kepentingan kita, bukankah sepatutnya kita pun melakukan hal yang sama? Alangkah indahnya jika dalam keluarga – antara suami istri, orang tua dan anak, kakak dan adik – saling mengutamakan satu sama lain. Setiap anggota keluarga akan merasa dikasihi, dihargai, dilayani.

Kita bisa mulai dengan hal sederhana, seperti membelikan camilan yang disukai, membuatkan kopi atau teh saat sarapan, menurunkan volume televisi saat ada anggota keluarga sedang telepon, dan masih banyak hal lain yang tampaknya sederhana tetapi berdampak besar jika dilakukan. Selamat menerapkan firman Tuhan dan selamat memetik buahnya dalam keluarga.