Menghasilkan Buah
DAY 930 OF 0

Kita adalah umat pilihan Tuhan, dipisahkan dari dunia untuk hidup kudus bagi Dia dan hanya menjadi milik-Nya. Tuhan Yesus mengasihi kita, seperti kasih seorang yang rela memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Tetapi kita baru pantas disebut "sahabat Yesus", jika kita melakukan apa yang diperintahkan-Nya dan tinggal di dalam kasih-Nya. Dengan kasih yang telah lebih dulu kita terima dari Tuhan, kita dimampukan untuk mengasihi sesama, sekaligus mengerjakan panggilan-Nya.

Sebagai orang yang dipilih Tuhan, kita juga ditetapkan untuk pergi dan menghasilkan buah yang tetap, yaitu buah yang bertahan hingga kekekalan. Buah ini hanya dapat dihasilkan dari persekutuan yang intim dengan Kristus. Dari keintiman dengan Kristus itulah – melalui berbagai proses dalam kehidupan – kita dapat menghasilkan karakter Kristus serta menjadi pemberita Injil yang efektif, yang memenangkan banyak jiwa melalui kesaksian hidup dan perkataan kita.

Pemilihan dan penetapan Tuhan atas kita diikuti oleh sebuah janji bahwa "apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu". Ini bukan janji yang ditujukan untuk semua orang, tetapi hanya bagi orang yang hidupnya berbuah. Orang yang hidupnya berbuah bagi Kristus tidak akan melulu meminta untuk diri sendiri, tetapi memberikan hati dan waktunya untuk berdoa bagi kepentingan orang lain. Kiranya firman Tuhan hari ini menjadi pendorong bagi kita untuk menjadi orang Kristen penuh semangat untuk terus berbuah-buah, sebuah kehidupan yang berdampak dan memuliakan Bapa.