Apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar kata "hadiah"? Tentu itu sesuatu yang menggairahkan untuk dinantikan dan diperoleh. Gairah seperti itulah yang semestinya menggelora dalam hati kita terhadap panggilan sorgawi, sebab panggilan itu adalah hadiah dari Tuhan buat kita yang mau belajar mengenal Dia. Mengapa disebut hadiah? Sebab sebetulnya kita tidak layak menerimanya.

Panggilan sorgawi itu terlalu mulia. Hanya oleh perkenanan Allah saja maka kita mendapat bagian di dalamnya. Bila sedemikian berharga panggilan itu, betapa kita harus mengejarnya dengan sungguh-sungguh. Rasul Paulus menggambarkannya dengan sebuah tindakan "melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan diri ke depan sambil terus berlari-lari menyongsong panggilan Tuhan". Itulah yang harus kita lakukan.

Hari ini ayo sama-sama melupakan apa yang ada di belakang kita. Jangan terus terpuruk atau menyesali semua kesalahan dan kegagalan di masa lalu, namun jangan pula membanggakan keberhasilan yang telah lewat. Fokuskan segenap hati dan perhatian kita untuk mengerjakan apa yang sedang Tuhan percayakan pada kita hari ini, dan persiapkan diri untuk hal-hal baru yang akan Tuhan kerjakan di masa depan. Selamat mengerjakan panggilan Tuhan dengan antusias!