Pelayanan kasih di antara sesama anggota tubuh Kristus merupakan kerinduan hati Bapa dan juga sebagai perwujudan kasih-Nya melalui kita. Ayat tersebut ditulis sebagai respon Rasul Paulus terhadap pemberian yang dilakukan oleh jemaat Korintus kepada jemaat di Yerusalem yang ketika itu dalam keadaan kekurangan. Hal yang sama seharusnya kita lakukan saat saudara-saudara kita sedang membutuhkan bantuan.

Pelayanan kasih bukan hanya tugas gereja sebagai organisasi, tetapi juga tugas kita secara pribadi. Saat kita memberi, apa yang kita berikan itu bukan hanya mencukupi keperluan orang yang kita tolong, tetapi terutama melimpahkan ucapan syukur kepada Allah sebagai sumber berkat yang sejati.

Hari ini, kiranya kita dapat dipakai Tuhan sebagai saluran berkat yang membuat orang lain mengucap syukur kepada Allah, sekaligus kita pun bisa melimpah dengan ucapan syukur karena kita dipakai-Nya. Ketahuilah bahwa semua kita dapat dipakai Tuhan untuk memberi sebab setiap kita pasti telah diberkati. Dia adalah Bapa yang baik yang tak mungkin tidak memberkati anak-anak-Nya. Persoalannya bukan seberapa banyak yang kita miliki atau yang kita mampu berikan, tetapi seberapa rindu kita mau dipakai-Nya untuk menolong sesama, terutama saudara-saudara seiman kita. Sekecil apapun yang dapat kita berikan, hati Tuhan pasti disenangkan.