Manusia diciptakan untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya. Bagaimana cara kita memuliakan Allah? Salah satunya adalah dengan mempersembahkan korban syukur, yaitu menaikkan pujian, ucapan syukur, dan pengakuan atas perbuatan-perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Korban syukur yang berkenan kepada Tuhan bukanlah sekedar ucapan di bibir, tetapi harus disertai dengan integritas, yaitu kehidupan yang sejalan dengan firman Tuhan. Dalam ayat ini secara khusus kita diminta untuk jujur, yang berbicara tentang moralitas kita dalam berinteraksi dengan sesama. Sebab, kita tak mungkin punya hubungan yang intim dengan Tuhan jika kita tidak beres dalam hubungan dengan sesama.

Yuk, marilah kita membangun kehidupan yang menjadi berkat bagi sesama melalui hidup yang jujur, dan mari memuliakan Allah dengan cara selalu mempersembahkan syukur sebagai korban. Jangan hanya bersyukur untuk hal-hal yang kita pandang baik saja, tetapi ucapkan syukur atas semua hal. Jika sedang dalam persoalan, ucapkanlah syukur atas kekuatan dalam menjalaninya. Jika doa kita tidak dijawab sesuai harapan kita, ucapkan syukur karena apa yang Tuhan berikan pasti lebih baik dari apa yang minta. Jika sedang mengalami masa kelam yang seakan tiada jalan, mari naikkan syukur atas masa depan yang telah Tuhan sediakan bagi kita, walau kita belum melihatnya. Bila kita dapat selalu bersyukur, kita akan menjalani hidup dengan lebih ringan dan bersukacita.