Waktu melayani
DAY 1307 OF 0

Kita mungkin sering mendengar pepatah "waktu itu sangat berharga", atau "waktu adalah uang". Sisi baiknya adalah menghargai waktu itu sangat penting. Jika seseorang mampu menggunakan dengan baik maka dia akan memperoleh banyak hal serta hatinya akan menjadi lebih bijaksana. Seperti kata pemazmur "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana" ( Mazmur 90 : 12 ).

Tuhan memanggil Samuel dalam pelayanan sejak usia dini. Ini membuktikan bahwa melayani tidak memandang usia. Bahkan melayani sejak dini memiliki banyak keuntungan, di antaranya: mendidik seseorang lebih peduli dengan sekitarnya, lebih mandiri, dan kreatif.

Oleh karena itu, jangan menunda-nunda lagi. Mulailah melayani sekarang juga, selagi masih ada nafas di badan, selagi Tuhan masih berkenan ditemui. Anda pasti akan merasakan sukacita tersendiri.

Ada pepatah "Saat melayani orang lain sebenarnya kita juga sedang melayani diri kita sendiri". Hal ini menyiratkan bahwa pelayanan seperti lingkaran sukacita yang tak ada putusnya. Ketika kita melayani orang lain, kita akan bersukacita, dan semakin semangat untuk melayani lebih lagi, dan seterusnya.

Tuhan datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Mari kita semua, dari berbagai usia, meresponi panggilan ini, dan melayani semampu kita, hingga bisa berucap seperti rasul Paulus, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."


POKOK DOA

1. Bapa, terima kasih untuk kesempatan melayani yang Kau beri. Kiranya kami bisa melayani dengan sepenuh hati.

2. Berdoa agar setiap orang mengerti bahwa hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan.