Cermin
DAY 1375 OF 0

Hubungan kita dengan sesama merupakan cerminan hubungan kita dengan Allah. Jika kita dekat dengan Allah, maka hati kita pasti penuh dengan kasih sebab Allah adalah kasih. Kasih Allah itulah yang memampukan kita untuk mengasihi sesama. Atau dengan kata lain, kita tidak mungkin bisa mengasihi dengan tulus jika kasih Allah tidak ada di dalam hati kita.

Mungkin mudah untuk mengasihi seseorang jika orang tersebut memang layak dikasihi atau bahkan membalas kasih kita. Tetapi bagaimana dengan orang-orang yang menurut kita menjengkelkan, sombong, jahat, kasar, egois, atau bahkan telah melukai hati kita? Bisakah kita mengasihi mereka? Diperlukan kerelaan dan kerendahan hati untuk mengasihi orang-orang yang seperti itu.

Tentu tidak mudah, tetapi melalui semua itu Tuhan sedang membentuk dan mendewasakan kita.

Sekarang mari melihat ke dalam hati kita. Apakah saat ini kita sedang membenci seseorang? Apakah hubungan kita dengan orang tua, anak, pasangan hidup, mertua, ipar, pemimpin, sahabat, rekan pelayanan, rekan kerja, atau tetangga, terjalin dengan harmonis?

Adakah hubungan dengan orang-orang tertentu yang perlu diperbaiki? Jika ada, mari kita mengambil inisiatif untuk membereskannya, terlepas dari siapa yang menurut kita bersalah.

Sebab dalam konteks hubungan, yang terpenting bukanlah siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi Tuhan melihat siapa yang memiliki respon hati yang benar.

Meski tahun ini hanya tinggal beberapa hari saja, belum terlambat untuk melakukan apa yang benar. Rendahkan hati kita, lepaskan pengampunan, mulailah membangun kembali komunikasi yang sempat terputus, dan berdoa agar Tuhan memulihkan hubungan yang rusak itu.

Kalau Anda adalah orang tua yang merasa telah bersikap sangat keras terhadap anak Anda dan menyakiti mereka, datanglah kepadanya dan mintalah maaf dengan tulus.

Kalau Anda pernah melakukan kesalahan fatal atau melukai perasaan pasangan Anda, akuilah kesalahan Anda dan berjanjilah untuk menjadi pasangan yang lebih baik.

Mari, bereskan setiap hubungan dengan sesama. Jangan memasuki tahun depan dengan beban dan permasalahan yang belum diselesaikan. Lebih dari semua itu, bangun hubungan yang intim dengan Tuhan, sebab hanya di dalam Tuhan ada kasih sejati yang memampukan untuk mengampuni dan mengasihi. Dengan demikian Anda bisa mencerminkan Kristus kepada orang-orang di sekeliling Anda.