Seorang olahragawan, khususnya petinju, pasti mempunyai tujuan atau target yang mau dicapai. Tidak ada satupun olahragawan yang bertanding tanpa sebuah tujuan. Demikian juga seharusnya kita sebagai orang percaya.

Dalam menjalani hari-hari di dunia yang sementara ini, kita harus mempunya tujuan yang hendak dicapai. Seseorang yang tidak mempunyai tujuan hidup, akan cenderung menyia-nyiakan waktu dan potensi yang dia miliki.

Paulus menyatakan bahwa karena dia mempunyai tujuan, maka dia tidak sembarangan "memukul". Dia tidak berlari tanpa tujuan, tidak asal menjalani hidup.

Tujuan hidup yang benar pastinya bukan tentang bagaimana kita bertambah kaya, terkenal, dan semua hal tentang kepuasan diri sendiri. Allah tidak pernah menaruh tujuan hidup hanya untuk "menggemukkan" diri kita sendiri. Dia mau kita menjadi berkat buat orang lain.

Paulus menguasai dirinya demikian rupa karena dia mempunyai tujuan, yaitu hidup berkenan di hadapan Allah. Jangan sampai kita memiliki tujuan yang salah, sudah bekerja keras sedemikian rupa namun pada akhirnya justru Tuhan menolak kita.

Evaluasi diri kita, apakah kita sudah mempunyai tujuan hidup yang benar? Teruslah berlari, berlomba-lomba, melatih diri, untuk mencapai tujuan yang benar: hidup berkenan kepada Allah.