Ini adalah "hari terakhir" kita menjalani isolasi mandiri.

Selama belasan hari kita sudah menikmati kebaikan Tuhan, dan hari ini kita sudah merasa disegarkan, diperbaharui dan diteguhkan. Semua itu karena pekerjaan Tuhan.

Isolasi selama 14 hari ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan layak kita syukuri. Dia telah menunjukkan kebaikan selama kita menjalani hari-hari isolasi. Bersyukurlah kepadaNya dengan penuh sukacita.

Bersyukur harus menjadi gaya hidup. Ingatlah suatu prinsip yang sangat penting "Bukan karena sudah bahagia maka kita bersyukur, tapi ketika bersyukur, kita merasa bahagia".

Suatu kali, ada seorang wanita berusia 92 tahun. Ia selalu berpakaian rapi. Rambutnya selalu tersisir rapi dan berdandan dengan sangat cantik.

Setiap pagi ia menyambut hari yang baru dengan penuh semangat.

Setelah suaminya meninggal pada usia 70 tahun, wanita itu merasakan perlunya pindah ke panti wreda supaya mendapatkan perawatan yang layak.

Pada hari kepindahannya itu, seorang tetangga yang baik hati mengantarkannya ke panti wreda dan menuntunnya menuju ruang tunggu. Karena kamarnya belum disiapkan, maka ia menunggu di ruang tunggu dengan sabar selama beberapa jam.

Ketika akhirnya seorang petugas datang menjemputnya, ia tersenyum manis sembari mengarahkan alat bantu jalannya menuju lift. Petugas itu menggambarkan keadaan kamarnya kepadanya, termasuk gorden-gorden baru yang dipasang di jendela kamarnya.

"Saya menyukainya," sahut wanita itu.

"Tapi Bu Jones, Anda kan belum melihat kamar Anda," sahut petugas itu.

"Hal itu tidak ada pengaruhnya bagi saya," timpalnya.

"Selama hidup saya belajar bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita sukai. Itu sebabnya saya selalu menyukai apa pun yang saya dapatkan."

Setelah pengalaman 14 hari ini, jadilah pribadi yang mudah bersyukur. Jalani hari-hari dengan sebuah gaya hidup baru yaitu mengucap syukur dalam segala keadaan. Hidup itu pilihan. Jika tergantung kepada Anda, pilihlah untuk menjadi bahagia. Pilihlah untuk bersyukur. Tuhan Yesus memberkati