Ada pepatah mengatakan, seperti seorang bapak demikianlah anaknya.

Melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, setiap orang yang percaya sudah diangkat menjadi anak-anak-Nya dan seperti hati Bapa yang selalu ingin bersekutu, demikian juga kita juga selalu memiliki kerinduan untuk bersekutu.

Di dalam persekutuan kita dimurnikan dari segala kesalahan kita. Jika kita mulai menjauh, entah itu dari saat teduh, ibadah minggu atau Connect Group, berarti kita mulai menjauh dari Tuhan Yesus. Betapa merananya mereka yang hidup di luar TERANG itu. Mereka kehilangan arah untuk menempuh perjalanan hidupnya.

Oleh karena itu, kita harus tetap tinggal di dalam terang Tuhan supaya kita selalu dimurnikan dan semakin menjadi serupa dengan Kristus.

Bersemangatlah dalam mengikuti persekutuan, baik CG, ibadah dan persekutuan pribadi dengan Tuhan, supaya kita semakin tahu arah kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Sebagai anak-anak Allah, kita seharusnya hidup dalam terang, karena Allah adalah terang.

Dalam dunia, anak-anak Allah diperhadapkan dengan situasi di mana kita harus memilih hidup dalam terang tapi kehilangan pekerjaan, kesempatan umtuk naik posisi atau memilih hidup mengikuti arus dunia.

Jika kita memilih untuk terus hidup dalam terang, maka kita hidup dalam persekutuan dengan Dia. Jika kita hidup dalam persekutuan dengan Dia, maka kita tidak lagi hidup dalam kegelapan. Manakah yang kita pilih, hidup dalam terang dan beroleh persekutuan dengan Sang Terang yaitu Allah sendiri atau hidup dalam kegelapan? Pilihlah hidup sebagai anak-anak terang dan terus layanilah Tuhan.

1. Allah memberikan pengalaman-pengalaman baru bersama-Nya dan kita dipersiapkan menjadi mempelai Kristus yang kudus dan tak bercacat.

2. Tuhan membuka mata hati Jemaat Tuhan untuk peka melihat kebutuhan di sekitarnya dan memiliki kerinduan untuk memberikan bantuan.