Kenakanlah kasih itu seperti mengenakan pakaian.

Setiap hari kita pasti mengenakan pakaian untuk menutupi tubuh kita, demikian pun dengan kasih. Jika kita mengenakan kasih setiap saat, kita dapat menutupi berbagai macam kelemahan. Saat kita dalam persekutuan dengan saudara-saudara seiman (Connect Group, pelayanan), dengan kasih kita akan belajar untuk sabar satu sama lain, belajar tidak mementingkan diri sendiri, belajar untuk memperhatikan orang lain.

Biarlah hidup dalam kasih menjadi bagian terpenting dari hidup kita dan menjadi gaya hidup sehari-hari.

Kita pasti pernah memegang sebuah sapu yang digunakan untuk membersihkan halaman atau lantai rumah kita. Sebuah sapu terdiri dari banyak lidi yang diikat dengan sebuah tali sehingga sapu tersebut rapi menjadi satu dan memiliki sebuah fungsi.

Demikianlah kita semua yang sudah percaya Kristus. Kita berada dalam sebuah persekutuan. Dikatakan di dalam ayat di atas, "Bersyukurlah" karena kita sudah dipanggil dan disatukan dalam sebuah persekutuan oleh Kristus yang menjadi kepala dan diikat dalam sebuah kasih yang mempersatukan. Jadi kasih mempunyai peranan besar dalam persekutuan anak Tuhan karena kasihlah yang membuat adanya kesatuan.

Oleh karena itu peliharalah "Kasih" dan ijinkan tetap tinggal dalam hidup kita sebagai alat yang mempersatukan kita dalam persekutuan. Bahkan rasul Paulus mengatakan kejarlah kasih itu. Sungguh luar biasa kekuatan kasih, seperti yang sudah ditunjukan oleh pengorbanan Tuhan Yesus. Bersyukurlah dan tetap tinggal di dalam kasih.

1. Jemaat memiliki hati yang menyembah dan mulut yang dipenuhi ucapan syukur serta puji-pujian untuk memuliakan nama Tuhan.

2. Indonesia penuh dengan damai sejahtera dan sukacita, sehingga rakyat Indonesia dipenuhi dengan ucapan syukur yang memuliakan Tuhan.