Saat Yakub keluar dari rumahnya, dia berhenti di satu tempat untuk beristhirahat.

Di dalam tidurnya, Tuhan menjumpai Yakub melalui mimpi.

Yakub membuat pernyataan yang sangat tepat untuk menggambarkan kehadiran Allah. Dia berkata bahwa sesungguhnya Tuhan ada di tempat itu tapi dia tidak menyadarinya.

Allah selalu hadir dan menyertai, di mana pun dan ke mana pun kita berada. Yang menjadi permasalahan adalah kita seringkali tidak menyadari kehadiran-Nya, sehingga kita tidak mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan, yang pada akhirnya membuat kita mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Masa-masa sendiri seperti saat ini adalah masa yang sangat baik untuk kita mengembangkan dan melatih sebuah kesadaran yang sangat penting yaitu kesadaran akan kehadiran Allah.

Sadarilah kehadiran Tuhan di tempat Anda sendiri saat ini.

Dia ada saat kita makan, saat kita tertidur, saat kita melakukan semua aktifitas kita.

Itu artinya kita bisa dengan bebas bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan setiap saat.

Ketika menyadari kehadiran Allah, kita bisa mengembangkan sebuah kebiasaan untuk berdoa terus menerus tanpa henti, dan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.

Saat bangun di pagi hari, kita bisa menyapa Tuhan dengan berkata "Bapa, selamat pagi".

Kita bisa melakukan aktifitas dan tetap bersekutu dengan Allah. Tidak ada lagi "jarak" antara kita dengan Tuhan saat kita menyadari kehadiran-Nya. Kristus ada dan selalu bersama kita.

1. Bapa, ini lah hidupku, bentuk hatiku menjadi lembut, aku rela untuk dibentuk sesuai kehendak-Mu, sehingga hidupku selalu waspada akan dosa, semakin hari hidupku boleh menjadi serupa dengan gambaran-Mu.

2. Para pemimpin memiliki hikmat dan kebijaksanaan serta roh takut akan Allah sehingga mereka memimpin bangsa ini dengan takut dan gentar akan Allah.