Setiap orang ingin dan berupaya sekuat mungkin untuk mewujudkan keluarga yang bahagia. Kita sudah memahami bahwa harta bukanlah sumber kebahagiaan. Tidak sedikit yang justru mengalami masalah karena perebutan harta. Satu kunci sederhana, namun juga tidak mudah, untuk mendapatkan kebahagian dalam keluarga, adalah mengasihi dengan tulus.

Keluarga yang dipenuhi kasih, akan menggerakkan Allah untuk bekerja dan menghadirkan kebahagiaan dalam keluarga itu. Keluarga yang dipenuhi dengan kasih selalu dimulai dengan suami istri yang saling mengasihi dan menghormati.

Suami, yang juga kepala keluarga, dipanggil untuk menjadi teladan dalam hal mengasihi. Cara mudah mengukur kasih seorang suami kepada istrinya adalah dengan melihat seberapa besar ia rela berkorban bagi istrinya, seperti halnya Kristus berkorban bagi jemaat.

Oleh karena itu, kekerasan dalam keluarga tidak akan terjadi jika seorang suami mengasihi istrinya.

Yesus mengasihi jemaat sampai mengorbankan nyawa. Demikian juga, para suami harus mengasihi istrinya dengan sungguh-sungguh.

Bagi setiap suami yang bisa menjalankan fungsinya dan menjadi teladan yang baik dengan mengasihi istrinya, percayalah, seluruh anggota keluarganya pasti akan mengalami kasih Tuhan yang luar biasa.

1. Setiap suami mengalami kasih Kristus sehingga ia bisa mengasihi keluarga, terutama istrinya.

2. Memberkati setiap keluarga supaya Tuhan bertahta dan menjadi pusat di dalam setiap keluarga.