Pemimpin yang Melayani
DAY 1210 OF 0

Dalam renungan hari ini, kita belajar bahwa murid-murid Kristus wajib saling melayani satu sama lain, mengikuti teladan Tuhan Yesus.

Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, termasuk Yudas dan Petrus. Kita tahu siapa keduanya bukan.

Setelah itu, Yesus berdoa di taman Getsemani dengan bercucuran darah; dikatakan Yesus "…sangat sedih, seperti mau mati rasanya." (Mark 14:34). Yesus berada dalam situasi yang menekan dan berat, dan sebagai Allah, Dia pun tahu bahwa Ia akan dikhianati oleh murid yang Dia basuh kakinya.

Sangat mudah menolak melayani dalam kondisi seperti itu, tapi Yesus memilih untuk tetap melayani.

Jika saat ini kita dipanggil untuk melayani saudara-saudara seiman kita, apa yang menjadi respon kita?

Apakah kita akan menjawab "mau", bahkan saat kita berada dalam situasi yang susah ataupun tidak menyenangkan? Bahkan saat saudara seiman kita kelihatan sangat menyebalkan?

Marilah kita melayani bahkan di saat susah, terutama melayani mereka yang tidak pantas untuk dilayani, karena itulah yang Kristus telah lakukan untuk setiap kita.

Teladan Tuhan Yesus ketika membasuh kaki murid-murid-Nya adalah suatu hal yang sangat sulit untuk kita lakukan. Mungkin kita bertanya-tanya, "Yesus kok mau ya?"

Karena Tuhan melayani dengan hati hamba. Setiap pemimpin harus memiliki hati hamba. Pemimpin yang melayani.